Selasa, 17 Maret 2015

Jika Kau Tak Tahu Maka Diamlah. Jika Kau Tahu Maka Bersikaplah Seperti Kau Tak Pernah Tahu

Sebuah tulisan dari seseorang yang lebih memilih untuk diam meskipun dia telah mengetahui tentang kebenaran diantara kebohongan-kebohongan yang ada disekitarnya.

-Jika Kau Tak Tahu Maka Diamlah- Tak usah kau bersikap seolah-olah bahwa kau tahu segalanya.

-Jika Kau Memang Tahu Maka Bersikaplah Seperti Kau Tak Pernah Tahu- Diam dan mengikuti alur untuk sesaat, berbicaralah pada waktu yang tepat.

Dunia adalah panggung sandiwara”. Iya, panggung untuk mereka, orang-orang yang selalu memakai topeng untuk menutupi wajah-wajah asli mereka serta segala kekurangan yang ada pada diri mereka.

Seorang wanita yang selalu berbicara dalam diam, seseorang yang sulit untuk percaya kepada orang lain, teman dan sahabat. “Sahabat?” – Mungkin kata tersebut tidak pernah Dia ucapkan untuk menyebutkan dan bahkan untuk memperkenalkan temen-teman dekatnya. Baginya kata Sahabat adalah sebuah kata yang amat sangat berharga untuk diberikan kepada orang-orang yang benar-benar tulus berteman dengannya. Jadi, Dia sama sekali tidak mempunyai teman? Dia mempunyai banyak sekali teman. Ada banyak alasan kenapa Dia sangat sulit untuk percaya kepada orang lain.

Aya, seorang wanita yang tidak pernah mengekspresikan rasa sayang, peduli dan bahkan rasa khawatir terhadap teman-temannya. Seorang wanita dengan mimik muka yang yahhh… mungkin kau bisa menyebutnya dengan mimik muka yang sangat datar oh bukan, mungkin jika pertama kau melihatnya Dia terlihat sangat jutek. Senang, sedih, kecewa, bahkan dia seperti wanita yang tidak pernah tersenyum. Tapi apakah kau pernah tahu kenapa Dia seolah-olah tidak perduli pada teman dan lingkungan disekitanya? Kau tak tahu alasanya? Jika memang kau tak tahu maka diamlah, janganlah kau menilai Aya sesuka hatimu tanpa kau tahu alasannya.

Sebagai manusia yang memang terlahir sebagai mahluk sosial, Aya tidak akan pernah bisa hidup tanpa orang lain dan juga lingkungan disekitarnya. Kenapa Dia seolah-olah bisa hidup tanpa orang lain? Terkadang Dia -Aya- juga seperti kita, membutuhkan seorang teman untuk berbagi cerita. Akan tetapi, WHAT THE FRUITE? Tidak semudah itu. Aya, wanita yang tidak mau bercerita kepada teman-temannya yang hanya pura-pura mendengarkannya karena adakah meraka ketika Aya membutuhkannya? Mungkin ada, yah, dengan rasa terpaksa. Bahkan ada yang memang Aya tahu bahwa masih banyak teman-temannya yang tulus berteman dengannya. Lantas? Karena Aya akan terus berpura-pura bahwa Dia tidak akan pernah perduli dan percaya kepada beberapa teman yang memang sudah sangat Dia percaya. Apakah Aya tidak menyayangi mereka?Aya sangat menyayangi mereka hanya saja Dia tidak mau mereka tahu dan Aya bukanlah orang yang bisa melihatkan rasa sayangnya didepan teman-temannya.

Sebuah rasa “percaya dan tidak percaya” – Begitulah yang Aya rasakan bahwa Dia percaya terhadap teman-temanya. Sebuah alasan yang sering mereka ucapkan, sebuah alasan yang jelas-jelas sudah Aya ketahui tentang kebenarannnya. Sakit. Sebuah kebohongan tentang persahabatan dimasa lalunya serta dari pengalaman orang-orang disekitarnya, Aya menjadi wanita yang sangat pemilih bahkan Dia menjadi wanita yang cenderung diam dan akan lebih memilih untuk menutup mulutnya.

Wanita yang selalu menyadari bahwa dirinya adalah orang yang egois, orang yang sulit untuk percaya bahkan mengenal orang-orang disekitarnya. Bukan berarti Dia berhati batu. Tahukah kau jika Dia merupakan wanita yang susah untuk membenci orang lain, orang yang sudah dia kenal? –Aya- Bahkan Dia akan sangat menyayangi orang-orang yang dia kenal, Dia hanya berpura-pura untuk tidak peduli !! Kenapa? Karena sebuah kebohongan di masa lalunya!.

Bisakah kau mencoba untuk mengenalinya dan lebih akrab dengannya lagi? – Aya, bukanlah seorang yang dengan mudah mengenal, mengingat muka bahkan nama orang yang baru dia temuai sekali atau dua kali, butuh waktu berkali-kali untuk Dia bisa mengingat semua tentang orang-orang yang baru Dia temui. Tapi, tahukah kau jika Aya mempunyai hati yang lembut dibalik rasa Dia tutupi dengan menjadi orang yang egois? Dia –Aya- bukanlah wanita yang dengan mudahnya berbicara, wanita yang akan diam dan seolah dia tidak tahu apa-apa. Wow! Tapi Dia akan berbicara pada waktu yang tepat. ^^


Hey! Tapi percayalah bahwa Dia –Aya- akan selalu dan sangat menyayangi orang-orang yang ada disekitarnya, orang-orang yang mau mencoba mengenalinya dan bahkan dia akan sangat berbeda dari Aya yang kau lihat dari luarnya. Sangat berbeda dari pertama, kedua bahkan ketiga kalinya kau bertemu dengannya!. ^^ 

-Percayalah- Bahwa Tuhan menciptakan manusia bukan dari batu maka tidak pernaah ada ciptaan-Nya yang berhati seperti batu. 

Kaktus Tak Berduri - “Kau bilang Mawar lebih indah dari Kaktus? Tidak!”

Sebagian besar, oh bahkan semua wanita di dunia ni sangatlah mengagumi dan memuja keindahan dari bunga mawar. Bagaimana dengan kaktus? Mungkin sebagian orang tidak akan tertarik dengan apa yang namanya kaktus. Tahukah kau jika kaktus lebih spesial dari bunga-bunga yang lain?.

Ini hanyalah sebuah tulisan seorang wanita yang lebih menyukai kaktus dibandingkan mawar dan bunga-bunga lainnya, bahkan tanaman-tanaman hias lainnya.

Don’t judge a book by its cover. Sepenggal kalimat yang sudah sangat sering kita dengar. Yah, benar, pasti kalian tahu apa maksud dari kalimat tersebut.

Kau bilang Mawar lebih indah dari Kaktus? Tidak! – Kaktus bukanlah tanaman yang mengerikan dan akan membuatmu sakit ketika kau menyentuh duri-durinya. Pernahkah kau berfikir jika mawar juga berduri?. Dibalik indahnya mawar, ia mempunyai duri yang juga akan sangat membuatmu sakit ketika kau menyentuhnya. Kaktus tidaklah seperti mawar yang akan dan hanya bisa bertahan beberapa hari setelah kau memetiknya, tidaklah seperti mawar yang dibalik keindahannya ternyata menyimpan duri yang akan membuatmu sakit. Kau tidak tertarik dengan kaktus karena kau sudah melihat duri-duri yang ada pada permukaannya?.

Kepada sahabat-sahabatku, ketahuilah apa dan bagaimana itu kaktus. Janganlah kau melihatnya hanya dari luar saja. Kau tahu hebatnya kaktus dibandingkan bunga dan tanaman-tanaman lainnya?. Belajarlah dari sebuah kaktus, yang tidak pernah menyembunyikan kejelekan bahkan kekurangannya kepada yang lainnya dan janganlah seperti mawar yang dibalik keindahannya ternyata sangat mengerikan. Kaktus, yang akan dapat bertahan hidup meskipum didaerah gersang sekalipun, kaktus yang terus mencoba bertahan hidup dan terus berjuang melawan semua yang mengancam pada hidupnya. Sahabatku, belajarlah seperti dari kaktus, biarlah orang melihat kau hanya dari luar saja, tahukah kau bahwa yang TUHAN lihat dari diri kita adalah MATA HATI kita dan bukanlah hanya dari sisi luar saja?. Jadilah manusia yang hidup dengan prinsip yang kau miliki tanpa harus kau merubah dari apa yang telah Tuhan mu perintahkan.

“Itu bukan prinsip melainkan kau hanya mengikuti apa yang kau mau?” Wow!, Jika kau mendengar kata tersebut tak usah kau dengarkan. Hey! Kau adalah wanita dan orang-orang yang hebat, orang-orang yang istimewa. Biarkan orang lain melihatmu bahwa kau adalah orang yang aneh dan entahlah apapun kata mereka, yakinkanlah dirimu dengan kata-kata “Ya, memang saya berbeda dari kamu ataupun mereka. I’m uniqe!, I’m special! Tidak sepertimu!”.

“Kau bilang Mawar lebih indah dari Kaktus? Tidak!” – Kaktus tak akan pernah menyembunyikan kekurangannya, tidak seperti mawar yang menyimpan duri yang sangat menyakitkan dibalik keindahannya. –Kaktus yang tak perlu menjadi seperti bunga-bunga lain untuk terlihat indah dimata orang-orang yang tak tahu dan tak akan pernah mau tahu tentang indahnya kaktus-

Sekalian dulu deh,Sorry kalau tulisannya bikin bosen. Maklumlah ya, saya bukanlah seorang pujangga yang pandai merangkai kata-kata.

Note: “Jadilah seperti apa yang kamu mau tanpa harus menjadi orang lain. Wow, kamu itu spesial. Kamu tahu itu? – Tak usah kau memakai topeng"

Salah Jurusan, Salah Pilihan? – Cintaku Di Kampus Biru

Hey teman-teman, Adakah dari kalian yang pernah berfikir kalau kalian “salah jurusan dan salah pilihan sewaktu kuliah?”. Dalam tulisan saya kali ini, sebenernya saya mau curhat tentang apa yang saya rasakan dan apa yang selalu mengganjal dihati saya.

Iya, saya adalah seorang Engineer dengan cita-cita masih menjadi seorang Sastrawan. Lho, kenapa tidak menjadi seorang Sastrawan, kok palah mengambil Jurusan Teknik? – Mungkin alasannya hampir sama dengan beberapa teman-teman yang lainnya yaitu karena Orangtua saya tidak mengizinkan saya menjadi Sastrawan. Pada SMPTN tahun 2011 lalu, orangtua saya menyarankan saya untuk mengambil Jurusan Teknik atau Kesehatan. Oh My God! Sebagai anak yang mencoba berbakti kepada orangtua, akhirnya saya nurut deh buat ambil Jurusan Teknik di Universitas Gadjah Mada dan di UB. Demi apapun, waktu itu tidak ada semangat buat saya kuliah dengan Jurusan Teknik, terlebih lagi di kota Malang (yah, dulu nggak mau di Malang gegara nantinya kalo pulang ke kampung halaman mungkin satu semester sekali). Kenapa tidak mengambil Jurusan Kesehatan saja? Saya adalah orang yang terkadang acuh dan tidak perduli kepada orang-orang yang tidak saya kenal, menjadi seseorang yang bekerja pada dunia medis pasti tidak akan pernah luput dari yang namanya pasien, rumah sakit dan apapun yang berhubungan dengan kesehatan serta harus mempunyai jiwa sosial yang tinggi, tidak egois seperti saya. Yuhu~.

Hanya perasaan tidak nyaman dan  tidak tenang yang saya rasakan sewaktu menunggu pengumuman hasil SMPTN dulu. Kenapa? Takut tidak diterima? Sebenernya sih bukan karena takut tidak diterima, lebih tepatnya takut jika diterima di universitas yang ada di Malang dan saya akan jauh dari keluarga saya. Sampai pada suatu ketika, kakak saya memberikan masukan kepada saya untuk tidak memberitahu hasil SMPTN kepada kedua orangtua saya Hehehe, ide yang bagus.

Sebenernya waktu itu saya juga sudah diterima dan membayar biaya masuk di salah satu Universitas dengan Jurusan Teknik Sipil. Tetapi apadaya, hati ini tak sampai untuk sampai di Universitas tersebut.

Pada UM (Ujian Masuk) Program Diploma Tiga di UGM, yah… iseng-iseng daftar deh dan Alhamdulillah diterima. Dengan senang hati saya lebih memilih untuk kuliah di D3 Teknik di UGM. Lho, kok palah milih yang D3 bukannya yang S1? Yahhh..Karena saya lebih nyaman di UGM dari dulu saya ingin menjadi bagian dari UGM!.

Diawal-awal kuliah masih dengan cita-cita menjadi seorang sastrawan dan keyakinan bahwa saya salah jurusan, saya menjalani masa-masa kuliah dengan tidak ada niatan dan tidak sungguh-sungguh. Ahhh tau ah~. Hingga pada suatu saat berjanji kepada teman saya -Coce- bahwa saya akan berubah untuk masa depan saya sendiri, orangtua, saudara serta orang-orang yang menyayangi saya. Tapi yah, tidak semudah kata-kata, karena hal yang sangat sulit untuk saya berubah adalah keyakinan dari hati saya sendiri.

Mungkin jalan saya memang disini, dengan apa yang telah digariskan oleh Tuhan, dengan mengikuti saran orangtua saya. Yakinlah jika Tuhan telah merencanakan yang terbaik untuk saya. Tidak ada yang namanya salah jurusan ataupun salah pilihan. Sampai akhirnya pada semester empat…. Cintaku di kampus Biru, Mochi^^

Hey? Apakah cita-citamu sudah berubah? Apakah tidak ada lagi keinginan menjadi seorang Sastrawan serta belajar semua hal tentang Jepang dan Spanyol? Hmm.. Tidak akan pernah saya melupakan cita-cita yang telah ada semenjak saya masuk Sekolah Menengah Pertama. Ganbatte!
Hey? Terus sekarang apa rencanamu, Pang? Yuhu~, Saat ini saya ingin dan sangat-sangat ingin untuk bisa melanjutkan kuliah saya lagi di UB-Malang, yah, itung-itung buat membahagiakan orangtua saya yang dari dulu menginginkan saya untuk kuliah disana. Maklum, hidup di keluarga orang teknik. (--__--). Semoga di tahun 2015 ini SAYA BISA !! Kalo tidak bisa? Ya, usaha dulu dong.

Sorry, jika tulisan ini membosankan  dan hanya berisi curhatan-curhatan yang tidak mutu buat kalian ^^.

-Masa depanmu adalah apa yangkamu pikirkan. Semua yang kamu pikirkan adalah apa yang akan terjadi dihidupmu. Jika hal itu tiak terjadi? Mungkin Tuhan telah menyiapkan hal lain yang lebih indah dari apa yang kamu pkirkan utuk masa depanmu. Tetap berfikir posif, bahagia dan sakit adalah sugesti. Semangat!-


SORRY banyak typo ! ^^

Holla, Hey, Moshi-moshi, Mochi !

Perkenalan saya pendatang baru.^^ Seseorang yang sedang belajar menulis. Menuangkan perasaan yang bergejolak didalam hati dengan kata-kata yang dirangkai menjadi sebuah kalimat.

Saya belajar menulis mungkin juga karena buat mengisi waktu luang saya sih. Harap maklum yak, namanya juga mahasiswa yang sudah dinyatakan Lulus tapi masih menunggu jadwal Wisuda selama empat bulan. (Terus status saya mahasiswa atau bukan? *emot nangis).

Oke, biar lebih akrab saya mau memperkenalkan diri saya yak. Nama saya PTA, seorang Engineer dengan cita-cita menjadi seorang Sastrawan Jepang dan Spanyol. Lho kok? Iya, cita-cita menjadi Satrawan Jepang sebenernya karena….. (nanti deh alasannya akan saya  tuliskan dipostingan “Salah Jurusan, salah Pilihan? – Cintaku Di Kampus Biru”).

Mungkin ada dari kalian yang bertanya-tanya tentang “Kaktus Tak Berduri”, kalian bisa mendapatkan jawaban dan menyimpulkannya pada tulisan-tulisan yang akan saya posting.

Sekian dulu ya postingan pertama dan perkenalannya.^^ Maaf ya kalau Blog ini membosankan, maklum namanya juga pemula dan masih belajar. Bye, Papai !!