Sebuah tulisan dari seseorang
yang lebih memilih untuk diam meskipun dia telah mengetahui tentang kebenaran
diantara kebohongan-kebohongan yang ada disekitarnya.
-Jika Kau Tak Tahu Maka
Diamlah- Tak usah kau bersikap seolah-olah bahwa kau tahu segalanya.
-Jika Kau Memang Tahu Maka
Bersikaplah Seperti Kau Tak Pernah Tahu- Diam dan mengikuti alur untuk sesaat,
berbicaralah pada waktu yang tepat.
“Dunia adalah panggung sandiwara”. Iya, panggung untuk mereka,
orang-orang yang selalu memakai topeng untuk menutupi wajah-wajah asli mereka
serta segala kekurangan yang ada pada diri mereka.
Seorang wanita yang
selalu berbicara dalam diam, seseorang yang sulit untuk percaya kepada orang
lain, teman dan sahabat. “Sahabat?” –
Mungkin kata tersebut tidak pernah Dia ucapkan untuk menyebutkan dan bahkan untuk
memperkenalkan temen-teman dekatnya. Baginya kata Sahabat adalah sebuah kata
yang amat sangat berharga untuk diberikan kepada orang-orang yang benar-benar
tulus berteman dengannya. Jadi, Dia sama
sekali tidak mempunyai teman? Dia mempunyai banyak sekali teman. Ada banyak
alasan kenapa Dia sangat sulit untuk percaya kepada orang lain.
Aya, seorang wanita
yang tidak pernah mengekspresikan rasa sayang, peduli dan bahkan rasa khawatir
terhadap teman-temannya. Seorang wanita dengan mimik muka yang yahhh… mungkin kau bisa menyebutnya
dengan mimik muka yang sangat datar oh
bukan, mungkin jika pertama kau melihatnya Dia terlihat sangat jutek. Senang, sedih, kecewa, bahkan dia
seperti wanita yang tidak pernah tersenyum. Tapi
apakah kau pernah tahu kenapa Dia seolah-olah tidak perduli pada teman dan
lingkungan disekitanya? Kau tak tahu
alasanya? Jika memang kau tak tahu maka diamlah, janganlah kau menilai Aya
sesuka hatimu tanpa kau tahu alasannya.
Sebagai manusia yang memang
terlahir sebagai mahluk sosial, Aya tidak akan pernah bisa hidup tanpa orang
lain dan juga lingkungan disekitarnya. Kenapa
Dia seolah-olah bisa hidup tanpa orang lain? Terkadang Dia -Aya- juga
seperti kita, membutuhkan seorang teman untuk berbagi cerita. Akan tetapi, WHAT THE FRUITE? Tidak semudah
itu. Aya, wanita yang tidak mau bercerita kepada teman-temannya yang hanya
pura-pura mendengarkannya karena adakah meraka ketika Aya membutuhkannya? Mungkin
ada, yah, dengan rasa terpaksa.
Bahkan ada yang memang Aya tahu bahwa masih banyak teman-temannya yang tulus
berteman dengannya. Lantas? Karena
Aya akan terus berpura-pura bahwa Dia tidak akan pernah perduli dan percaya
kepada beberapa teman yang memang sudah sangat Dia percaya. Apakah Aya tidak menyayangi mereka?Aya
sangat menyayangi mereka hanya saja Dia tidak mau mereka tahu dan Aya bukanlah
orang yang bisa melihatkan rasa sayangnya didepan teman-temannya.
Sebuah rasa “percaya
dan tidak percaya” – Begitulah yang Aya rasakan bahwa Dia percaya terhadap
teman-temanya. Sebuah alasan yang sering mereka ucapkan, sebuah alasan yang
jelas-jelas sudah Aya ketahui tentang kebenarannnya. Sakit. Sebuah kebohongan
tentang persahabatan dimasa lalunya serta dari pengalaman orang-orang disekitarnya,
Aya menjadi wanita yang sangat pemilih bahkan Dia menjadi wanita yang cenderung
diam dan akan lebih memilih untuk menutup mulutnya.
Wanita yang selalu
menyadari bahwa dirinya adalah orang yang egois, orang yang sulit untuk percaya
bahkan mengenal orang-orang disekitarnya. Bukan berarti Dia berhati batu. Tahukah kau jika Dia merupakan wanita yang
susah untuk membenci orang lain, orang yang sudah dia kenal? –Aya- Bahkan
Dia akan sangat menyayangi orang-orang yang dia kenal, Dia hanya berpura-pura
untuk tidak peduli !! Kenapa? Karena sebuah
kebohongan di masa lalunya!.
Bisakah
kau mencoba untuk mengenalinya dan lebih akrab dengannya lagi? – Aya,
bukanlah seorang yang dengan mudah mengenal, mengingat muka bahkan nama orang
yang baru dia temuai sekali atau dua kali, butuh waktu berkali-kali untuk Dia
bisa mengingat semua tentang orang-orang yang baru Dia temui. Tapi, tahukah kau jika Aya mempunyai hati
yang lembut dibalik rasa Dia tutupi dengan menjadi orang yang egois? Dia –Aya-
bukanlah wanita yang dengan mudahnya berbicara, wanita yang akan diam dan
seolah dia tidak tahu apa-apa. Wow!
Tapi Dia akan berbicara pada waktu yang tepat. ^^
Hey!
Tapi percayalah bahwa Dia –Aya- akan selalu dan sangat menyayangi orang-orang
yang ada disekitarnya, orang-orang yang mau mencoba mengenalinya dan bahkan dia
akan sangat berbeda dari Aya yang kau lihat dari luarnya. Sangat berbeda dari
pertama, kedua bahkan ketiga kalinya kau bertemu dengannya!. ^^
-Percayalah-
Bahwa Tuhan menciptakan manusia bukan dari batu maka tidak pernaah ada
ciptaan-Nya yang berhati seperti batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar